Monday, November 26, 2012

Sadarkah bahwa aku salah?

..Seorang berkata, bahwa dia tidak bisa menebak dan tidak mau memprediksi hal-hal yang belum terjadi.
Karena hal tersebut seharusnya bukan untuk dkira-kira namun dijalani..

Lama aku menatapnya, berpikir.
Kesal adalah reaksi pertamaku.
Kesal karena apa yang dia bilang hampir bisa menjadi benar.
Seolah-olah dalam milidetik kata yang dia lontarkan memang bertujuan untuk menyalahkan kebiasaanku
yang selalu berpikir terlalu dalam dan langsung memprediksi hal-hal yang belum terjadi.

Tidak, dia tidak salah.. 

Aku punya alasan mengapa. Bukankah setiap tindakan pasti ada alasan di tiap-tiap neuron yang bergerak?

Tapi.. dia bisa menjadi benar
Bahwa rasa tidak bisa diprediksi dan diterka
Dan celakalah aku yang seolah bisa menbak rasa,
padahal aku tahu bahwa aku tidak berkemampuan
Tunggu, jangan-jangan aku sedang berpura-pura menjadi cenayang ?
Atau aku hanya menjadi seorang yang berusaha mencegah dengan maksimal hal buruk yang akan terjadi dengan menutupinya menggunakan imajinasi?

Sadarkah aku, bahwa saat memprediksi, menerka juga menebak
Secara tidak langsung dan tidak sadar aku sudah membentuk jalanku menuju "ramalan" tersebut?
Bahwa aku bergerak untuk mengikuti ramalan yang aku buat sendiri
Bahwa aku terjebak dalam kukungan prediksi
Bahwa aku menjadi ter-doktrin akan hal yang belum terjadi tentang akan menjadi apa dan akan bagaimana

Ahh sial!! Kali ini kamu benar!


No comments:

Post a Comment