Tuesday, November 27, 2012

Tuhan, Kamu maha Adil

Hai Hidup,

Hari ini aku berbincang dengan diri
Dan tahukah apa yang aku dapatkan?
Dari semua pengalaman yang telah terjadi padaku
Ada hal yang membuatku kembali sadar
Bahwa sesungguhnya, hal buruk atau baik yang pernah menimpamu
Itu adalah yang terbaik dan paling adil yang Tuhan berikan

Kita diberi pengalaman pahit,
Untuk tau apa itu pengalaman yang manis
Kita diberi hal yang menyedihkan,
Untuk bisa bersyukur pada hal menyenangkan meski sekecil apapun
Kita diberlakukan tidak adil oleh orang-orang disekitar,
Untuk sadar siapa sesungguhnya orang-orang yang peduli pada kita
Kita tau rasa menyerah,
Untuk paham bagaimana caranya berjuang kembali

Kesimpulanku mencapai pada tahapan bahwa Tuhan memang berlaku sangat adil terhadap umatnya
Hidup yang sudah diberikan merupakan hidup yang seimbang
Bisa merasakan senang sedih, pahit manis, suka duka, luka sembuh
Lihatlah bagaimana hidup ini adalah dikotomi
Agar mudah kita membedakan apakah B sedih?
Jika kamu sudah merasakan A yang bahagia

Kemudian, lanjutku pada diri,
Memang orang tidak berpuas diri?
Mengapa mereka mencari hal yang semu?
Mengapa mereka mudah menyalahkan?

Mungkin, jawab diri..
Karena tiap manusia dibedakan pada keluasan pandangan dan kelapangan hatinya
Kadang kita meminta hidup yang digolongkan "sempurna"
Dapat pekerjaan yang bergengsi, harta yang melimpah, kekuasaan yang tak berbatas
Pasangan yang baik dan penyayang, keluarga yang harmonis, anak-anak yang sukses dan berbakti
Tapi bagaimana kamu tau bahwa itu adalah sempurna?
Atau itu adalah definisi sempurna dari orang lain?
Bukankah kita sebagai manusia bebas memilih definisi sempurna sendiri?
Kamu, aku, mereka, dia, bebas mendefiniskan kata sempurna sesuai versi mereka bukan?
Ah.. lalu bagaimana kamu tau bahwa itu adalah sempurna, jika kamu tidak pernah merasakan ketidaksempurnaan itu seperti apa?

Yaah.. mungkin kita, manusia, hanya butuh merendahkan diri sedikit
Untuk mau sadar dan memahami "pelajaran" apa yang sedang Tuhan kasih
Bagian mana dalam hidup ini yang Tuhan mau untuk kita belajar
Sehingga kita bisa mendefinisikan sendiri makna kata yang mau kita jawab

Lalu pertanyaannya, maukah kita belajar?

No comments:

Post a Comment