Saturday, December 15, 2012

Pada malam itu..

Adalah saat dimana aku ingin memelukmu, sekencang-kencangnya dan seerat-eratnya
Tanpa ada jarak, bahkan spasi yang memisahkan tubuhku yang membutuhkanmu
Berharap waktu membeku, hingga air mataku berhenti
Hanya memperlihatkan tetesan saja,
bukan linangan kepedihan yang mengalir deras

Tahukah kamu bahwa kita berdua adalah candu untuk satu sama lain?
Candu yang dikonsumsi terus menerus akan menimbulkan kerusakan yang parah
Bukan fisik, bukan materi.. tapi hati dan kehidupan
Candu yang makin lama semakin nikmat; semakin membius
Hingga mampu menyamarkan antara realitas dan imajinasi

Tidak pernah dalam buku rencana hidupku mendapati pengalaman penuh warna
Hal menyenangkan, menyebalkan atau menyedihkan yang dilalui
Bukanlah salah satu harapan yang pernah lahir,
baik dipilih atau memilih menjalaninya

Semakin hari pengalaman ini selalu berhasil
Membuatku tercengang hingga rasanya sesak
Akan perubahan pada pemahamanku
Akan emosi baru yang timbul
Akan cerita yang tertoreh dalam garis takdirku

Tahukah kamu, ada malam yang berharap sapaanku akan menjadi penyemangatmu
Tahukah kamu, ada pundak yang berharap dapat menjadi senderanmu kala kamu ingin diam
Tahukah kamu, ada senyum yang disimpan untuk penghilang bosanmu
Tahukah kamu, ada murid yang merindu akan ajaranmu
Tahukah kamu, ada guru yang siap mendengar keluh kesahmu dan membagi pengalamannya
Tahukah kamu, ada keinginan untuk menjadi anti-tesamu?

Aku ingat, seorang pernah berkata,
"Berharaplah pada hal yang tidak diharapkan, maka hidupmu akan baik-baik saja"
Begitukah kita harus menghadapi hidup?
Apakah semudah itu?
Dan apakah itu mudah?

Wednesday, December 5, 2012

Mereka yang membuatku iri

Tidak, aku tidak iri hati pada mereka yang kaya raya
Tidak pula aku iri pada mereka yang bertitle sarjana muda di usia belasan atau yang berpendidikan tinggi
Atau mereka yang memiliki paras indah, tubuh semampai, kulit sehat dan rambut hitam bak arang
Atau mereka yang luar biasa berprestasi hingga ke manca negara

Orang-orang yang paling membuatku iri adalah..
Mereka-mereka yang dengan keterbatasannya
Namun selalu bersyukur dengan keadaan apapun yang ada pada mereka
Mereka-mereka yang dengan mudahnya meraih bahagia tiap hari
Tanpa perlu dukungan materi atau orang lain
Mereka-mereka yang bertahan menjaga dunianya
Untuk bisa menyebarkan cinta pada orang-orang terdekat

Karena mereka memaknai syukur dalam hal-hal paling kecil
Karena mereka sadar hadirnya bahagia berasal dari dirinya
Karena mereka menjalani hidup bukan hanya untuknya, tapi orang lain

Saat mencapai itu, bukankah rasanya bahagia lebih mudah diraih?
Iya, aku iri..

Monday, December 3, 2012

Tunggu hingga kecupku berlabuh

Waktu,
Berhentilah barang sebentar
Atau mundurlah sedikit
Ada kecup yang menunggu berlabuh
Di kening sang kekasih
Yang sedang terjaga
Menungguku pulang

Waktu,
Tahukah bahwa aku
Telah menghabiskan milyaran detik
Menerjang ribuan jarak meter
Tak bisakah Kau munculkan
padaku sepasang sayap?
Agar mudah bagiku, menerjang gelombang arus jalan

Sehingga, malam ini..
Kecupku tepat bernaung di keningnya
Saat dia beranjak tidur


*inspired by Rectoverso*

Thursday, November 29, 2012

saat hujan sore-sore bersama secangkir teh manis

Mereka benar,
Tidak ada yang lebih indah dan sederhana 
dari matahari sore, secangkir teh 
dan menggenggam tanganmu sembari bicara tentang apa saja

Berjalan denganmu diantara daun gugur,
diantara pepohonan rimbun, 
diantara taburan bintang, 
diantara hembusan angin malam, 
dibawah purnama

Beruntungnya aku
bisa menatap dedaunan, 
dibelai angin sore 
dan diterangi cahaya senja 
saat memikirkanmu

*saat hujan sore-sore bersama secangkir teh manis*

Wednesday, November 28, 2012

Mantra Anti Marah

Saya pernah berjanji pada diri sendiri bahwa nanti saya harus membuat tulisan yang sangat ampuh untuk membuat amarah saya reda. Karena buat saya, marah berkepanjangan itu sungguh melelahkan.
Dan juga, saya sangat percaya bahwa saya di masa lalu adalah Guru paling baik untuk diambil ilmunya
Dan saya di masa depan adalah Murid yang paling harus diajar

Ini adalah mantranya :

Ada hal yang yang baru aku pahami beberapa waktu lalu, 
Bahwa marah hampir tidak ada gunanya selain hanya menimbulkan penyesalan
Dan jalan paling bijak adalah dengan memahami masalah yang muncul
Kemudian menyelesaikannya dengan baik dan berkepala dingin

Marah membuat pandangan kita jadi sempit
Yang kita tatap hanya satu titik yang itu-itu saja
Sehingga bisa membutakan titik-titik penglihatan yang lainnya
Marah juga juga membuat jantung kita berdebar lebih cepat
Padahal setauku jantung mamalia diberi batasan beberapa milyar detak perharinya
(makanya kenapa mamalia kecil yang biasanya deyak jantungnya lebih cepat, cenderung punya umur yang lebih pendek)
Marah juga membuat otot muka menegang,
membentuk bibir menjadi kerucut, dahi berlapis, mata menyipit,
dan yang paling epic dari semuanya adalah..
HIDUNG JADI KEMBANG KEMPIS!

Ohh.. percayalah, pada saat begitu kamu akan berharap tidak ada kaca didekatmu
Dan sebagai tambahan, perubahan mimik tadi membuat otot mukamu menegang sehingga bisa membuat mukamu jadi bertambah keliatan tua (oohh nooo!)

Selain itu, marah kadang membuat kamu menangis,
atau badanmu bergetar,
atau suaramu menjadi serak karena letih teriak,
atau rusak barang-barangmu karena menjadi sasaran banting,
atau luka fisikmu karena memukuli benda,
atau kamu jadi pusing dan kemudian tidak bisa tidur karenanya.
Coba jika diamati, berapa banyak kerugian yang nantinya akan kamu sesali hanya karena sebuah MARAH?

Dan menurutku, yang paling merugikan dan menyebalkan dari marah adalah waktu yang tersia-siakan
Coba dipikirkan..
Apakah orang yang membuatmu marah sama-sama memikirkan perbuatannya?
apakah saat ini orang yang membuatmu marah sedang memikirkanmu sama seperti kamu sedang memikirkannya sekarang?
Apakah pekerjaanmu jadi terhenti dan makanan yang masuk ke perutmu jadi tidak enak karena kamu memikirkan amarahmu?
Ah.. lihat, sungguh merugikan bukan?

Ingatlah, bahwa marah yang berkepanjangan akhirnya tidak akan membawamu kemana-mana
Hanya menyisakan sepenggal penyesalan dan ego yang akan membuatmu congkak
Tapi untuk apa? Untuk siapa?

Dan ingatlah lagi,
bahwa saat kamu dibuat marah
akan masih banyak orang-orang yang menyayangimu
dan berkata "Semua akan baik-baik saja.."
Juga jangan lupa tambahkan sebuah dekapan hangat yang akan menjadi obat marahmu yang paling manjur


*triiiing kemudian saya pun tidak akan marah lagi*

Tuesday, November 27, 2012

Dengar ini, sekaligus simak!


Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan
Song & Lyric : Is

Kita tak semestinya berpijak diantara
Ragu yang tak berbatas
Seperti berdiri ditengah kehampaan
Mencoba untuk membuat pertemuan cinta

Ketika surya tenggelam
Bersama kisah yang tak terungkapkan
Mungkin bukan waktunya
Berbagi pada nestapa
Atau mungkin kita yang tidak kunjung siap

Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana

Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah
Berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak didalam perjumpaan abadi



*di sore yang sunyi diantara himpitan deadline

Tuhan, Kamu maha Adil

Hai Hidup,

Hari ini aku berbincang dengan diri
Dan tahukah apa yang aku dapatkan?
Dari semua pengalaman yang telah terjadi padaku
Ada hal yang membuatku kembali sadar
Bahwa sesungguhnya, hal buruk atau baik yang pernah menimpamu
Itu adalah yang terbaik dan paling adil yang Tuhan berikan

Kita diberi pengalaman pahit,
Untuk tau apa itu pengalaman yang manis
Kita diberi hal yang menyedihkan,
Untuk bisa bersyukur pada hal menyenangkan meski sekecil apapun
Kita diberlakukan tidak adil oleh orang-orang disekitar,
Untuk sadar siapa sesungguhnya orang-orang yang peduli pada kita
Kita tau rasa menyerah,
Untuk paham bagaimana caranya berjuang kembali

Kesimpulanku mencapai pada tahapan bahwa Tuhan memang berlaku sangat adil terhadap umatnya
Hidup yang sudah diberikan merupakan hidup yang seimbang
Bisa merasakan senang sedih, pahit manis, suka duka, luka sembuh
Lihatlah bagaimana hidup ini adalah dikotomi
Agar mudah kita membedakan apakah B sedih?
Jika kamu sudah merasakan A yang bahagia

Kemudian, lanjutku pada diri,
Memang orang tidak berpuas diri?
Mengapa mereka mencari hal yang semu?
Mengapa mereka mudah menyalahkan?

Mungkin, jawab diri..
Karena tiap manusia dibedakan pada keluasan pandangan dan kelapangan hatinya
Kadang kita meminta hidup yang digolongkan "sempurna"
Dapat pekerjaan yang bergengsi, harta yang melimpah, kekuasaan yang tak berbatas
Pasangan yang baik dan penyayang, keluarga yang harmonis, anak-anak yang sukses dan berbakti
Tapi bagaimana kamu tau bahwa itu adalah sempurna?
Atau itu adalah definisi sempurna dari orang lain?
Bukankah kita sebagai manusia bebas memilih definisi sempurna sendiri?
Kamu, aku, mereka, dia, bebas mendefiniskan kata sempurna sesuai versi mereka bukan?
Ah.. lalu bagaimana kamu tau bahwa itu adalah sempurna, jika kamu tidak pernah merasakan ketidaksempurnaan itu seperti apa?

Yaah.. mungkin kita, manusia, hanya butuh merendahkan diri sedikit
Untuk mau sadar dan memahami "pelajaran" apa yang sedang Tuhan kasih
Bagian mana dalam hidup ini yang Tuhan mau untuk kita belajar
Sehingga kita bisa mendefinisikan sendiri makna kata yang mau kita jawab

Lalu pertanyaannya, maukah kita belajar?

You Learn



After a while, you learn the subtle diference between holding a hand and chaining a soul.

You learn that love doesn’t mean sex, and that a company doesn’t mean security. And you begin to learn. That kisses are not contracts and presents are not promises and you begin to accept your defeats with head high and with eyes open.

And you learn to build all your roads of today, because tomorrow´s ground is to uncertain for plans, and futures have a way of falling down in pieces. After a while your learn that even sunshine burns if you get to much.

You plant your own garden and you decorate your own soul, instead of waiting for some one to bring you flowers. And you learn that you really can endure, that you really are strong and that you really have a worth, and you learn and learn.

With time you learn that to be with some one who offers you a good future, means that sooner or later you will want to go back to your past. With time you understand that only who is able to love you with your defects and without trying to change you, will be able to give you all the happiness you wish.
With time you find out that if you are at the side of that person just so as to accompany your loneliness, irremediably you will finish hoping not to see him/her again. With time you understand that true friends are counted, and who doesn´t fight for them sooner or later will see himself surrounded by false friends.

With time also you learn that words said in a moment of anger will continue hurting the one you hurt during all his/her life. With time you learn that to say I´m sorry anybody does it, but to forgive is only done by great souls.

With time you figure out that although you are happy with your friends, someday you will cry for those ones you let go. With time you figure out that every experience you have lived is unique.

With time you figure out that the person who humiliates and despises to a human being, sooner or later he/she will suffer the same humiliations or scorns multiplied by two. With time you figure out that to hurry or to force things to happen, will cause that at the end they were not as you expected.

With time you figure out that in reality the future was not the best, if not the instant moment you were living. With time you will see that although you are happy with the ones you have at your side, you will miss the ones that yesterday were with you, but they have gone.

With time you will learn that try to forgive or to ask for forgiveness, say that you love, say that you miss, say that you need, say that you want to be a friend, infront of a tomb, has no sense.

But unfortunately, only with time.



"Written by Jorge Luis Borgue

Monday, November 26, 2012

Sadarkah bahwa aku salah?

..Seorang berkata, bahwa dia tidak bisa menebak dan tidak mau memprediksi hal-hal yang belum terjadi.
Karena hal tersebut seharusnya bukan untuk dkira-kira namun dijalani..

Lama aku menatapnya, berpikir.
Kesal adalah reaksi pertamaku.
Kesal karena apa yang dia bilang hampir bisa menjadi benar.
Seolah-olah dalam milidetik kata yang dia lontarkan memang bertujuan untuk menyalahkan kebiasaanku
yang selalu berpikir terlalu dalam dan langsung memprediksi hal-hal yang belum terjadi.

Tidak, dia tidak salah.. 

Aku punya alasan mengapa. Bukankah setiap tindakan pasti ada alasan di tiap-tiap neuron yang bergerak?

Tapi.. dia bisa menjadi benar
Bahwa rasa tidak bisa diprediksi dan diterka
Dan celakalah aku yang seolah bisa menbak rasa,
padahal aku tahu bahwa aku tidak berkemampuan
Tunggu, jangan-jangan aku sedang berpura-pura menjadi cenayang ?
Atau aku hanya menjadi seorang yang berusaha mencegah dengan maksimal hal buruk yang akan terjadi dengan menutupinya menggunakan imajinasi?

Sadarkah aku, bahwa saat memprediksi, menerka juga menebak
Secara tidak langsung dan tidak sadar aku sudah membentuk jalanku menuju "ramalan" tersebut?
Bahwa aku bergerak untuk mengikuti ramalan yang aku buat sendiri
Bahwa aku terjebak dalam kukungan prediksi
Bahwa aku menjadi ter-doktrin akan hal yang belum terjadi tentang akan menjadi apa dan akan bagaimana

Ahh sial!! Kali ini kamu benar!


Sunday, November 25, 2012

Apa definisinya?

Saat hari kamu belum lengkap tanpa senyuman
Seperti nafas yang lupa dihembuskan

Saat kata Hai di pagi hari adalah awalan hari
Dan seketika sekujur tubuh seperti tersengat listrik 3.300 volt

Saat membaui wangi tubuh adalah hal pertama yang kamu ingin hirup
Saat logika tersingkir dan hanya bergerak sesuai hati dan kehendakmu

Kamu tau apa definisi dari itu?

Saturday, November 24, 2012

Tanpa Batasan

Rasanya ga pernah cukup
Untuk merasa, merenung, memilah

Rasanya bukan karena alasan apa
Cuaca, pms atau sekedar kamu

Tapi memang, ini bagian dari diri yang tidak bisa dipisahkan, yang melekat pekat tanpa bisa didefinisikan

Menjadi diam bukan berarti menghindar
Menatap tajan bukan berarti menghakimi
Hanya saja, itu satu moment dimana saya
Dapat menjadi saya tanpa dibatasi

rindu yang rindu

aku rindu
saat bahagia jadi hal yang paling gampang diraih
saat semilir angin bisa buat aku ketawa
saat seekor kucing kecil bisa buat hariku ceria
saat jalan di taman diantara pepohonan besar
saat makan nasi hangat dengan telor balado merasa kenyang
saat sepatu belel adidas menyentuh tanah dan berdebu
saat hujan dan ditemani semangkok mie instan
saat membaca buku dan lupa akan semua hal
saat melihat manusia membuatku tersenyum
saat senyuman digunakan untuk memberikan rasa nyaman kepada lawan bicara

saat aku pikir dunia tidak pernah lebih buruk dari sebutir jerawat di hidung

iya, aku rindu :)

Friday, November 23, 2012

Bicara tentang egois

Rasa ini bisa timbul kapan saja, tanpa mengenal waktu, ruang dan bahkan rupa orang sekalipun.
Biasanya timbul karena ada kekhawatiran, kepanikan dan akal pendek
Yang kemudian dikemas menjadi tindakan defensive
Saya bicara tentang rasa egois..

Yang tidak mementingkan hal lain selain dirinya
Dan tidak memperhitungkan efek lain selain keuntungan untuknya

Setiap orang punya sifat ini bukan?
Namun, saya ingin menjalani hidup ini dengan bijak, bermanfaat dan bermakna
Mengapa sesulit itu?

Ahh.. hidup memang tidak pernah memberikan pilihan yang mudah kan?

Rindu Peluk, bersama Hujan

Hai Rindu,
Kita bertemu lagi..

Rasanya menyesakan dada
Kala asa hanyalah asa
Tanpa ada, tanpa daya

Hai Peluk,
lama kita tidak bersua..

Siapa pemilikmu sekarang?
Pikiranku melayang-layang
Siapa kali ini yang kau buat tenang

Hai Hujan,
Cukuplah.. tidak usah semakin deras
Tidak perlu menjadi tambahan rasa
Akan yang pernah ada,
tanpa pernah menjadi nyata

Karena semua hanya cerita

Rindu ini rindu kamu,
Peluk itu peluk aku,
Dan Hujan ini menghapus kita..

Vulnerable

seorang teman bertanya tadi siang, apa sih cinta?
adakah cinta yang merah merekah seperti dibilang orang?
atau memang harus realistis dan logis bahwa hal seperti itu tidak ada?

hening sebentar, menarik nafas, kemudian aku tersenyum

jawabku, cinta itu sendiri memang tidak pernah logis dan pasti buta
iyaa, BUTA
karena kamu diajak tidak melihat kapan kamu mulai merasa, siapa yang kamu cinta, dimana kamu mulai mendamba, apa dari dirinya yang kamu cinta dan bagaimana semuanya terjadi

kamu seperti masuk ke lorong gelap tanpa ujung dan batasan
kamu tidak bisa melihat walau kamu berupaya membuka matamu lebar-lebar
kamu buta dengan hal itu
namun kamu tau dan rasa, merasakan cinta

sederhana, hanya mencinta

yang berpikir bahwa cinta  harus realistis adalah karena manusia masih punya batasan dengan dirinya
dan dia memilih untuk tidka melepaskan diri dari belenggu itu
karena saat kamu bicara tentang cinta, kamu tidak bicara tentang realita
kamu diajak masuk ke negeri awang-awang yang selama ini kamu hina dina karena klise dan penuh drama
tapi kenyataannya kamu merasakan hal itu

saat kamu bicara tentang cinta, hanya satu kata yang tepat mendefinisikannya yaitu vurnerable
saat kamu tidak lagi berada di comfort zone
saat kamu bersiap mengalami sakit hati yang berkeping
saat kebahagianmu tidak lagi penting
saat kamu melakukan hal bodoh dan antara sadar dan tidak melakukan hal itu

iyaa, itulah cinta.. tidak logis, buta dan penuh dengan kebodohan

tapi.. kemudian kamu tersenyum

bahagia :)


the moment when you and i become us

aku kehilangan kesederhanaan mencintai kamu
saat mendengar detak jantung dan nafas berat kamu
adalah hal yang paling aku syukuri
saat kamu bisa tersenyum
hanya karena aku membawa sejumput makanan kesukaanmu
atau sekedar menyeduhkan teh

aku rindu mencintaimu secara sederhana
tanpa masalah atau harga diri
dan yang tertinggal hanya mencintai
sesederhana membuatmu bahagia adalah cara aku tetap hidup dan bertahan

aku tau tiap doamu, meski dalam diam
dalam bahasa yang tidak bisa dikatakan
dalam gerak yang tidak bisa dilakukan
aku tau..
karena yang kita minta sama

kamu dan aku, selamanya



Tuesday, August 7, 2012

Dear Kamu

dear Kamu,

Gimana kamu hari ini?
Masih melayang-layang, mengambang-ngambang?
atau sudah menemukan tempat mendarat?
tempat menetap dan melanjutkan hidup hingga tua
tempat belajar yang melengkapi semua kebutuhanmu terhadap kehidupan, tanpa perlu berdiri atau lari

dan bagaimana dengan Dia, Si Anu, atau Mereka ?
masihkan terasa asing meski diantara keramaian?
atau Kamu sudah bisa tertidur nyenyak sembari menyenderkan kepercayaanmu pada Mereka?
Mereka yang menjadi pedang tenang dan tameng kemenangan dari perang menuju perdamaian
Mereka yang bersinar temaram tapi menjagamu dari malam

Masihkah Kamu bertanya?
Atau Kamu telah menemukan makna?

dan ingatlah, bahwa ini hanya hidup
H a n y a h i d u p d e n g a n s p a s i d i a n t a r a n y a

:)